Pemerintah Daerah Siap untuk Mendanai Kuliah Online

Pemerintah Daerah Siap untuk Mendanai Kuliah Online

Kuliah online diperkirakan semakin diminati dan menarik perhatian pemerintah daerah (pemda) untuk memberikan beasiswa kepada masyarakatnya agar bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Sistem perkuliahan online atau pendidikan jarak jauh (PJJ) seperti yang dilaksanakan Universitas Terbuka (UT) merupakan amanah dari pemerintah untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi secara masif. “Kita ingin agar pada 2020 nanti APK pendidikan tinggi bisa mencapai 40 persen,” kata Rektor Universitas Terbuka Ojat Darodjat seusai pelaksanaan wisuda di Kampus UT Pondok Cabe, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, kemarin.

Adanya PJJ menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin kuliah namun terbatas waktu dan tempat. PJJ juga menjadi jawaban bagi masyarakat daerah pinggiran yang selama ini tidak terjangkau perguruan tinggi dengan metode tatap muka. Oleh karena itu, kuliah online memberikan kesempatan bagi masyarakat di daerah pinggiran untuk bisa kuliah. Menurut Ojat, PJJ merupakan jawaban untuk menyukseskan program Presiden Jokowi, yakni membangun Indonesia dari pinggiran.

Dia mengatakan, UT mengapresiasi Pemkab Jember yang memberikan beasiswa bagi para guru untuk bisa kuliah di pendidikan guru PAUD dan pendidikan guru SD. Pendidikan jarak jauh yang dikembangkan UT memang memudahkan para guru yang masih mengajar untuk bisa kuliah lagi.

“Hal ini juga berperan bagi Jember untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), sebab guru bisa meningkat kompetensinya untuk mengajar,” katanya.

Ojat pun meyakini bahwa dengan model kuliah online akan menarik semakin banyak pemda yang memberikan beasiswanya bagi masyarakat. Sebab berbeda dengan kuliah tatap muka, kata dia, model online learning bisa menampung mahasiswa dalam jumlah besar. Menurut dia, PJJ juga cocok dengan karakteristik Indonesia yang terpisahkan ribuan pulau karena kuliah bisa dipermudah dengan teknologi.

UT memberikan penghargaan khusus pada Pemkab Jember yang memang sangat masif memberikan beasiswa kepada para guru untuk kuliah di UT. Dia pun berharap kebijakan Pemkab Jember yang mau menguliahkan para guru di UT bisa menular ke daerah lainnya. “Selain Jember, ada juga Palembang yang sudah bekerja sama dengan kami. Mudah-mudahan dengan dukungan semua pihak, kami bisa meningkatkan jumlah mahasiswa,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Jember Faida mengatakan, sebanyak 846 mahasiswa yang kuliah di UT mendapat beasiswa penuh dari pemkab. Mereka terdiri atas 308 guru PAUD dan 410 guru PGSD Termasuk di antaranya 118 guru honorer. “Untuk membangun Jember sejatinya ialah membangun sumber daya manusia,” katanya seusai menerima penghargaan pada Wisuda UT di Kampus UT Pondok Cabe.

Faida menjelaskan, biaya untuk beasiswa 846 mahasiswa UT ini terdiri dari uang kuliah tunggal (UKT) dan biaya hidup per bulannya. Total beasiswa yang digelontorkan untuk mahasiswa di UT lebih dari Rp5 miliar yang terdiri dari UKT untuk 846 mahasiswa itu sebanyak Rp1,7 miliar dan biaya hidup Rp3,7 miliar.

Menurut Faida, beasiswa bagi para guru ini penting, sebab guru-guru di Jember harus ditingkatkan standar kompetensi minimalnya. Masalahnya adalah sebagai guru mereka kadang tidak punya waktu untuk kuliah lagi. Oleh karenanya, kata dia, adanya UT menjadi solusi bagi para guru di Jember.

“Kami bersinergi dengan UT sebab tanggung jawab kami untuk membangun SDM terbaik di Jember,” katanya.

Faida menjelaskan, kuliah dengan sistem PJJ di UT merupakan solusi jangka panjang bagi guru yang sudah bekerja namun sulit kuliah karena keterbatasan waktu dan jarak. Oleh karena itu, ujarnya, sinergi antara pihaknya dan UT akan berlangsung panjang karena Jember memiliki tugas meningkatkan kompetensi ribuan tenaga pendidiknya.

Dia mengatakan bahwa keistimewaan mahasiswa UT adalah mereka yang tetap berkarya sambil menempuh pendidikan. Diharapkan untuk apra mahasiswa UT akan terus berkarya setelah lulus nanti. “Masyarakat tidak akan tanya kuliah dimana, IPK berapa atau judul tesisnya. Yang mereka tahu seberapa peduli kita setelah sarjana dan seberapa manfaat ilmu yang kita peroleh di kampus,” ucapnya.

Kata Faida, sampai saat ini Pemkab Jember sudah memberikan 7.000 beasiswa pendidikan tinggi kepada masyarakat. Pemkab Jember juga sudah membuat peraturan Bupati (Perbup) khususnya untuk mahasiswa yang IPK-nya 4.00 otomatis mendapatkan beasiswa tanpa kriteria tambahan. Lalu ada juga beasiswa hingga S-3 bagi hafiz dan hafizah yang hafal Alquran. kata dia, setiap anak yatim piatu di Jember harus bisa mengajukan beasiswa hingga perguruan tinggi.

Comments

Popular posts from this blog

Inilah Ucapan Pengacara Mengenai Hal Pemeriksaan Habib Rizieq di Arab Saudi

UPN Veteran Jakarta Berhasil Menjuarai Kompetisi Nasional Peradilan Semu!